Sifathujan selama musim kemarau 2022 di sebagian besar ZOM diprakirakan pada umumnya Normal (56,7%) dan Atas Normal (36,7%). Jumlah curah hujan selama musim kemarau 2022 diprakirakan berkisar antara 201 hingga lebih dari 500 mm. Puncak musim kemarau diprakirakan dominan terjadi di Agustus (88,3%). ( Monitoring dan Prakiraan Curah Hujan 5 Di Indonesia dijumpai daerah sabana yaitu terletak di . (A) Papua (B) Sumatera (C) Jawa barat (D) Sulewesi (E) Nusa Tenggara. Jawaban: Sabana adalah padang rumput yang diselingi pohon dan semak belukar. Bioma ini terbentuk akibat curah hujan rendah dan tidak teratur. Di Indonesia sabana dapat ditemukan di Nusa Tenggara. (E) Nusa Tenggara. 6. Persebaranhutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup. 2. Hutan Musim Tropika. Sedangkan hutan basah di kawasan Asia Tenggara rata-rata memiliki curah hujan sekitar 3.000 mm per tahun. Lebih besar lagi bila dibandingkan hutan di Basin Amazon yang mendapat curah hujan mm per tahun. Sedangkan, hutan hujan di Afrika Tengah merupakan yang terkering dengan curah hujan 1.500-2.000 mm per tahun. 3. Temperatur dan Curahhujan termasuk salah satu aspek fisik alami disamping kelerengan, jenis tanah dan batuan. Persebaran curah hujan pada umumnya dihitung dengan pemodelan berbasis poligon thiessen dan pemodelan grid yang berbasis diantaranya inverse distance weighting (IDW) dan Kriging dari curah hujan di stasiun pemantauan hujan (NWS, 2005). Dalampeta persebaran flora dan fauna indonesia : Flora indonesia barat wilayah indonesia barat termasuk iklim af dan flora indonesia barat sejenis dengan flora di asia. Keadaan flora tersebut dipengaruhi oleh keadaan persebarannya. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis. Pengertian biosfer istilah biosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu diIndonesia Membuat dan menyajikan laporan hasil diskusi tentang dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dilengkapi peta, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi Membuat peta persebaran curah hujan di propinsi setempat B, KEGIATAN PEMBELAJARAN Media Alat/Bahan Sumber Belajar Whattsapp, Google classroom, Selainitu, Indonesia juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, serta memiliki curah hujan yang relatif tinggi ketika musim penghujan tiba. Cuaca di Indonesia cenderung hangat dengan suhu rata-rata 27 derajat Celcius, sedangkan temperatur udara tidak terlalu tinggi dan ekstrem. Dengan memiliki iklim muson tropis, Indonesia juga kaya akan PEMBAHASAN II.1. Peta persebaran Taman Nasional di Indonesia. Indonesia Memiliki Hutan yang menyajikan banyak ciri khas, sehingga di Indonesia ada banyak Daerah hutan yang dilindungi, baik karena memilik keunikan Deri segi Tumbuh - tumbuhan maupun Dari segi hewan penghuninya.Dengan menimbang hal – hal tersebut, maka dibuatlah Taman Persebarantumbuh-tumbuhan menurut lingkungan geografi berdasarkan iklim dan keadaan daerah di Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Hutan Mangrove. Hutan mangrove atau hutan pasang, hutan ini khas bagi daerah pantai tropik, ciri tumbuhan ini mempunyai akar napas yang tergantung dari batang, benih tumbuhan dapat mengapung di air laut selama ALYC. Persebaran Curah Hujan Di Indonesia Dan Penjelasanya- Indonesia termasuk negara dengan ciri khas dan daerah distribusi iklim tropis san hanya memiliki dua musim sepanjang tahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Wilayah khatulistiwa memungkinkan penguapan volume besar. Karena itu, tidak mengherankan jika hujan terus turun saat musim kemarau berlangsung. Hal ini juga didukung karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah lautan lebih banyak daripada daratan. Tingkat curah hujan menjadi tinggi. Posisi geografis Indonesia sangat mempengaruhi pola curah hujan. Indonesia terletak pada 6 ° LS - 10 ° LU dan 95 ° BT - 141 ° BT. Curah hujan tahunan rata-rata Indonesia lebih dari - mm per tahun. Frekuensi curah hujan di masing-masing daerah berbeda, tergantung dari beberapa faktor, yaitu Letak Daerah Konvergensi Antartopik DKAT DKAT adalah daerah dengan suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, atau disebut ekuator termal. Temperatur tinggi menciptakan tingkat penguapan yang tinggi sehingga daerahnya sangat lembab, menyebabkan hujan zenithal atau konvektif. DKAT bergerak setiap 14 hari ke arah pergeseran antara utara dan selatan, dan selalu berada di daerah tenang khatulistiwa, yaitu antara 0-10 ° LS. Arah angin Jika arah angin sejajar dengan garis pantai, tidak ada perubahan suhu sehingga tidak akan ada hujan. Jika jumlah angin sejajar lebih, maka daerah jarang akan turun hujan. Bentuk dan Arah Lereng Medan Daerah pegunungan berbukit atau pegunungan harus naik turun. Hal ini menyebabkan beberapa uap air hilang atau turun karena hujan terasa lembap dan bisa naik di atas perbukitan atau pegunungan. Sementara lereng yang menghadap angin akan menerima lebih banyak hujan dari pada lereng dengan bagian belakang ke arah angin. Jarak Perjalanan Angin di Atas Medan Datar Angin yang membawa banyak uap air berasal dari arah laut ke darat. Jika permukaan tempat angin melintas cukup lebar dan rata tanpa bukit atau tangga, kemungkinan penguapan akan lebih cepat, sehingga daerah yang dekat dengan pantai atau laut akan turun hujan. Lokasi Geografis Daerah Dipengaruhi oleh garis lintang. Semakin jauh dari garis lintang 0 °, semakin rendah suhu sehingga tidak ada penguapan air. Uap air di udara tidak banyak, menyebabkan tidak banyak turunnya hujan. Penyebab perubahan musim di Indonesia juga dipengaruhi oleh monsun barat dan monsoon timur. Lokasi Indonesia yang berada di antara benua Asia dan Australia menyebabkan perbedaan tekanan dari dua benua yang berubah, menyebabkan monsun. Angin monsun berubah arah setiap setengah tahun. Musim hujan barat berasal dari benua Asia dan mengandung banyak uap air, sehingga menurunkan hujan di wilayah Indonesia dari bulan Oktober sampai April. Musim hujan timur berasal dari benua Australia dengan tekanan udara dari Australia lebih tinggi dari Asia. Angin ini melewati lebih banyak daratan dari laut sehingga sedikit uap air di angin sedikit, menyebabkan musim kemarau di Indonesia pada bulan April sampai Oktober Ada beberapa fakta yang bisa menjadi kesimpulan dari faktor penunjang banyaknya curah hujan di Indonesia. Pertama, curah hujan di Indonesia bagian barat selalu lebih besar dari curah hujan di Indonesia tengah dan timur. Hal ini disebabkan monsun barat yang melewati sebagian besar daratan Indonesia barat dan seperti yang kita tahu bahwa angin monsoon barat membawa banyak uap air. Kedua, curah hujan tinggi terjadi di daerah dataran tinggi, yang berkisar di daerah dengan ketinggian 600-900 m dpl, serta daerah pesisir barat. Yang ketiga, saat memasuki musim hujan, hujan bergeser dari barat ke timur dengan pola berikut Pantai barat Sumatra ke Bengkulu paling banyak hujan pada bulan November. Lampung dan Bangka yang berada lebih timur untuk mendapatkan hujan paling banyak pada bulan Desember. Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara memiliki curah hujan terbanyak pada Januari-Februari. Itu sebabnya berita banjir di beberapa daerah di Jawa banyak terjadi bulan ini. Distribusi curah hujan di Indonesia bervariasi. Ada daerah dengan frekuensi curah hujan yang sangat tinggi, ada juga hujan yang sangat sedikit. Berbagai faktor pendukung telah dijelaskan, dan berikut ini adalah areanya. 1. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm Wilayahnya hanya meliputi 0,6% dari total luas Indonesia, terletak di kepulauan Indonesia tengah dan timur, yakni Nusa Tenggara dan dua daerah di Sulawesi yaitu lembah Palu dan Luwuk. 2. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 1000-2000 mm Meliputi sebagian Nusa Tenggara, sedikit wilayah di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar. 3. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2000-3000 mm Disebut dengan daerah dengan curah hujan normal. Wilayahnya yakni, Kalimantan Selatan dan Timur, Sumatra Timur, Papua, Maluku, sebagian besar Sulawesi, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah. 4. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun lebih dari 3000 mm Kebanyakan terjadi di dataran tinggi, yakni Sumatra Barat, daerah pegunungan Papua bagian tengah, Kalimantan Tengah, serta beberapa wilayah di Jawa, Bali, Sumba, dan Lombok. Indonesia termasuk ke dalam negara dengan pengertian ciri ciri dan daerah sebaran iklim tropis san hanya memiliki dua musim sepanjang tahun, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Wilayah ekuatorial memungkinkan adanya penguapan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, tidak heran jika hujan tetap turun ketika musim kemarau berlangsung. Hal itu juga didukung karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah lautan lebih besar dari daratan. Tingkat curah hujan menjadi geografis Indonesia sangat mempengaruhi pola curah hujan yang terjadi. Indonesia terletak pada 6° LS – 10° LU dan 95° BT – 141° BT. Rata-rata curah hujan Indonesia setiap tahunnya lebih dari 2,000 – 3,0000 mm per tahun. Frekuensi hujan pada setiap daerah berbeda, bergantung pada beberapa faktor, yakniLetak Daerah Konvergensi Antartopik DKATDKAT merupakan area dengan suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, atau disebut equator thermal. Suhu yang tinggi membuat tingkat penguapan yang tinggi pula sehingga area tersebut sangat lembab, yang menyebabkan terjadinya hujan zenithal atau konveksi. DKAT bergerak setiap 14 hari dalam arah pergeseran antara utara dan selatan, dan selalu berada dalam wilayah tenang ekuatorial, yakni antara 0-10° AnginApabila arah angin sejajar pada garis pantai, tidak terjadi perubahan suhu sehingga tidak akan terjadi hujan. Apabila jumlah angin yang sejajar lebih banyak, maka daerah tersebut akan jarang turun dan Arah Lereng MedanMedan yang berbukit-bukit atau gunung memkasa angin harus bergerak naik turun. Hal ini menyebabkan sebagian uap air harus hilang atau turun sebagai hujan agar agin menjadi ringan dan bisa naik melewati bukit atau lereng yang menghadap ke arah angin akan banyak mendapat hujan dibandingkan dengan lereng yang membelakangi arah Perjalanan Angin di Atas Medan DatarAngin yang membawa banyak uap air berasal dari arah lautan menuju daratan. Apabila permukaan tempat angin itu lewat cukup lebar dan datar tanpa bukit atau undakan, kemungkinan penguapan akan lebih cepat, sehingga daerah yang dekat dengan pantai atau laut saja yang akan dituruni Geografis DaerahDipengaruhi oleh garis lintang. Semakin jauh dari garis lintang 0°, suhu semakin rendah sehingga tidak terjadi penguapan air. Landungan uap air dalam udara tidak banyak, menyebabkan hujan tidak banyak terjadinya perubahan musim di Indonesia juga dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin muson timur. Lokasi Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia menyebabkan adanya perbedaan tekanan dari kedua benua yang berubah-ubah, menyebabkan terjadinya angin muson. Angin muson berganti arah setiap setengah tahun. Angin muson barat berasal dari benua Asia dan banyak mengandung uap air, sehingga menurunkan hujan di atas wilayah Indonesia pada bulan Oktober hingga April. Sedangkan angin muson timur berasal dari benua Australia dengan tekanan udara dari Australia lebih tinggi dibanding Asia. Angin ini melewati lebih banyak daratan dari lautan sehingga uap air dalam angin sedikit, menyebabkan musim kemarau di Indonesia pada bulan April hingga OktoberAda beberapa fakta yang dapat menjadi kesimpulan dari faktor-faktor pendukung perbedaan jumlah curah hujan di Indonesia. Yang pertama, curah hujan di Indonesia bagian barat selalu lebih besar dibanding curah hujan di Indonesia bagian tengah maupun timur. Hal ini disebabkan angin muson barat banyak melewati tanah Indonesia barat dan seperti yang kita ketahui bahwa angin muson barat membawa banyak uap air. Yang kedua, curah hujan tinggi terjadi di daerah tinggi, yakni berkisar pada wilayah dengan ketinggian 600-900 m di atas permukaan laut, serta daerah pantai wilayah ketiga, saat memasuki musim penghujan, hujan bergeser dari barat ke timur dengan pola berikutPantai barat Sumatra sampai Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan dan Bangka yang letaknya lebih ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mendapat hujan terbanyak pada bulan Januari-Februari. Itu mengapa berita banjir di beberapa wilayah di Jawa banyak terjadi pada bulan curah hujan di Indonesia berbeda-beda. Terdapat daerah dengan skala frekuensi hujan yang tinggi sekali, ada pula daerah yang sedikit sekali mendapat hujan. Berbagai faktor pendukung telah dijelaskan, dan berikut merupakan daerah-daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mmWilayahnya hanya meliputi 0,6% dari total luas Indonesia, terletak di kepulauan Indonesia tengah dan timur, yakni Nusa Tenggara dan dua daerah di Sulawesi yaitu lembah Palu dan dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 1000-2000 mmMeliputi sebagian Nusa Tenggara, sedikit wilayah di Merauke, Kepulauan Aru, dan dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2000-3000 mmDisebut dengan daerah dengan curah hujan normal. Wilayahnya yakni, Kalimantan Selatan dan Timur, Sumatra Timur, Papua, Maluku, sebagian besar Sulawesi, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa dengan curah hujan rata-rata per tahun lebih dari 3000 mmKebanyakan terjadi di dataran tinggi, yakni Sumatra Barat, daerah pegunungan Papua bagian tengah, Kalimantan Tengah, serta beberapa wilayah di Jawa, Bali, Sumba, dan Lombok. Peta curah hujan disebut juga dengan peta isohyet. Peta ini merupakan salah satu jenis peta tematik yang menampilkan mengenai persebaran curah hujan yang ada di suatu negara, khususnya di Indonesia. Peta isohyet atau peta curah hujan ini menjelaskan daerah- daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang sama. Pembagian musim di Indonesia terdiri atas musim hujan dan musim kemarau. Keduanya terbentuk karena proses terjadinya angin muson barat dan proses terjadinya angin muson timur sehingga terbentuklan musim kemarau dan musim penghujan. Namun demikian, kedatangan musim hujan dan musim kemarau antara satu wilayah dengan wilayah lainnya tidaklah sama. Dengan demikian perlu adanya suatu informasi yang menyatakan persebaran curah hujan antara satu tempat dengan tempat yang lain. Dan informasi mengenai persebaran tempat yang memiliki curah hujan yang sama dapat kita dapatkan dari peta isohyet atau peta curah isohyet merupakan peta khusus, oleh karena itulah peta ini juga dikeluarkan dan dipergunakan oleh lembaga khusus juga. Peta curah hujan bukanlah peta yang bisa kita dapatkan secraa bebas di toko buku atau toko yang biasa menjual peta. Peta curah hujan bisa kita dapatkan di tempat- tempat tertentu. selain itu, peta curah hujan juga hanya akan diberikan kepada pihak- pihak yang berkepentingan menggunakan peta ini jenis peta tertentu tentu saja memiliki ciri- ciri atau karakteristiknya masing- masing. Karakteristik ini tentu saja merupakan karakteristik yang tidak lepas dari peta itu dan tidak dimiliki oleh jenis peta lainnya. Misalnya seperti peta topografi yang kaya akan garis- garis kontur. Garis kontur yang rapat ini tentu tidak akan kita temukan di peta lainnya. Seperti halnya peta topografi, peta curah hujan pun memeiliki karakteristiknya sendiri. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh peta curah hujan atau peta isohyet antara lain sebagai berikutBerisikan informasi mengenai curah hujan yang samaKarakteristk utama yang dimiliki oleh peta curah hujan yakni ada di isinya. Peta curah hujan berisikan informasi- informasi mengenai curah hujan yang ada di suatu tempat. Peta curah hujan atau isohyet juga menandari tempat- tempat yang memiliki curah hujan sama. Dengan demikian, melalui peta curah hujan ini kita dapat melihat daetah mana saja yang memiliki tingkat curah hujan yang memiliki banyak warnaPeta curah hujan merupakan peta khusus yang tidak memiliki banyak warna. Peta curah hujan tidak terlalu memiliki banyak warna seperti peta pada umunya. Jikalau ada warna- warna yang tersebar maka warna itu merupakan tanda besarnya curah hujan tertentu. Dan biasanya peta curah hujan ini dibatasi garis yang jelas antara warna satu dengan warna lainnya. Hal ini karena setiap daerah memiliki curah hujan yang berbeda- terlalu banyak simbolPeta curah hujan atau peta isohyet merupakan peta khusus yang tidak terlalu menngunakan banyak simbol seperti peta umum. Hal ini karena informasi yang disampaikan juga sangat terbatas, yakni terbatas pada curah hujan itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh peta curah hujan. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai isi dari peta curah hujan dan juga manfaat dari peta dan Manfaat dari Peta Curah HujanPeta dibedakan menjadi berjenis- jenis karena isi yang disajikan tidak sama. Isi dari peta curah hujan atau isohyet adalah tentang persebaran curah hujan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, peta curah hujan atau isohyet akan menandai daerah daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang curah hujan bayak dimanfaatkan oleh pihak- pihak tertentu. yang menerbitkan peta curah hujan ini adalah lembaga yang berkaitan dengan keadaan iklim, seperti Badan Meteorologi dan Geofisika BMKG. Sementara itu pemakai peta ini adalah pihak- pihak yang berkepentingan, seperti penyuluh pertanian. Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai peta curah hujan ini. semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Tags jenis peta, peta chorografi, peta tematik, peta topografi