Muhammadutusan Allah, berkat Tuhan atas dirinya. Kubah itu dibangun oleh hamba Allah 'Abd Allah Imam al-Ma'mun, Komandan Mukminin, dalam tahun dua dan tujuh puluh. Semoga Allah menerima dari dia dan puas dengan dirinya. Amin, Tuhan semesta alam, puji Tuhan.
Seemore of Kesaksian Al Qur'an dan Hadits tentang "Yesus Kristus Isa Almasih" on Facebook
Translationsin context of "MEMBERIKAN KESAKSIAN TENTANG YESUS" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "MEMBERIKAN KESAKSIAN TENTANG YESUS" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations.
Yesustidak pernah mengajarkan atau memberi nama "Kristen" pada misi dan tugas yang diembannya. 2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang (kebaktian) di "gereja". 3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai "Tuhan Pencipta Semesta Alam". 4.
Kesaksianseorang keturunan langsung nabi muhammad saw bertemu YESUS. Ini adalah kesaksian Gulshan Fatima, puteri bungsu dari sebuah keluarga Islam Sayed yang merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad melalui puterinya Fatima. Tulisan ini merupakan sebuah buku berjudul THE TORN VEIL atau KERUDUNG YANG TERKOYAK, diterbitkan oleh Marshal
KisahNabi Muhammad SAW Menjelang Ajal Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah
Ada gunanya bagimu kalau aku pergi" Kata Yesus,"Karena kalau aku tidak pergi maka Sang Penghibur tidak akan datang kepadamu, tapi jika aku pergi, maka aku akan mengirim dia kepadamu". Perkataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur pasti datang setelah Yesus pergi, dan tidak berada bersama Yesus ketika ia mengucapkan kata-kata ini.
Pertama kaum Muslim tidak memperlakukan Yesus sebagaimana umat Kristiani mengimaninya sebagai Tuhan. Jadi, Muslim mengakui Yesus sebagai Nabi berbeda dengan Kristen mengakui kenabian Muhammad. Kedua, umat Kristiani mengimani keesaan Tuhan. Bagi sebagian kalangan, jika mereka juga mengakui kenabian Muhammad, maka mereka otomatis menjadi Muslim.
Yesusjarang menyebutkan puasa, kecuali sekali saat Ia mengatakan iblis akan diusir hanya melalui "doa dan puasa" (Matius 17:21; Markus 9:29). Muhammad Muhammad memerintahkan Muslim untuk puasa
Buktibukti kenabian Nabi Muhammad SAW cukup banyak, dua di antaranya adalah b isyarat dan mukjizat. Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut: 1. Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya) - ۧÙۚێۧ۱ۧŰȘ. Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an telah memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad SAW sebelum beliau dilahirkan
ujAnfqU. ï»żKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini mencoba menggugah pandangan yang sempit menjadi lebih terbuka dan Keberadaan Yesus Kristus dan Muhammad saw, yang masing-masing menjalankan peran pada masa berbeda dan kapasitas mereka di muka bumi. Dan terlebih lagi tidak bertujuan untuk membandingkan keduanya. Yesus Kristus, menurut kepercayaan umat Kristiani, dianggap sebagai juru selamat umat manusia..., bahkan dipercaya sebagai penjelmaan Tuhan untuk misi penyelamatan manusia dari dosa, diperkuat keyakian ini melalui peristiwa kelahiran Yesus melalui perawan suci Maria yang tidak pernah "disentuh" baca disetubuhi oleh seorang lelaki. Dalam kitab Yohanes 3 16 dikatakan, Karena besar kasih Allah atas isi dunia ini, sehingga dikaruniakanNya anakNya yang tunggal, barang siapa percaya akan Dia, jangan binasa, melainkan beroleh kehidupan yang kekal. Di dalam kitab Perjanjian Lama Taurat dan Perjanjian Baru Injil banyak tertulis tentang kehidupan Yesus yang mempunyai banyak mukjizat diantaranya ; memberi makan 5000 orang hanya dengan beberapa kerat roti dan beberapa ekor ikan, menghidupkan orang mati, menyembuhkan mata yang buta, mengetahui atau hafal kitab Taurat yang pernah disampaikan Nabi Musa pada umat Israel pada waktu Yesus berusia 12 tahun. Para pendeta waktu itu terkejut bahwa setiap apa yang mereka kemukakan tentang Taurat, Yesus bisa ,memberikan penjelasan dan uraian melebihi kapasitas mereka sebagai pendeta senior. Mukjizat Yesus/ Isa almasih juga tertulis dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 110 yang menceritakan bahwa Yesus/Isa ibn Maryam diberi makjizat Allah meniup burung merpati yang dibuat dari tanah liat dan burung itupun hidup dan terbang. Serta masih banyak lagi kisah Yesus/Isa almasih di Al Qur'an. Di Alkitab, ditulis Yesus memiliki 12 murid yang disebut para Rasul, meski kemudian 1 diantaranya yang bernama Yudas Iskariot membelot atau disebut pengkhianat, karena terlibat sebagai aktor utama penangkapan Yesus oleh tentara Roma. Peristiwa in terjadi setelah perjamuan terakhir last dinner yang lukisaannya dibuat oleh Leonardo da Vinci, masih bisa dilihat sampai hari ini. Pada kitab Perjanjian Lama, disebutlah akan nubuat ramalan akan datangnya sang Mesias Juru Selamat, dan nubuat ini diyakini oleh umat Kristiani sebagai nubuat terhadap Yesus. Dinyatakan di situ bahwa akan datang seorang utusan, yang begitu mulia, yang menjadi pembersih kasutnya sepatunya saja aku tidak pantas. Kalimat ini tentu saja diucapkan oleh Nabi Musa, sang pembawa risalah kenabian dengan kitab Perjanjian Lama Taurat. Kembali pada misi utama, menurut Umat Kristiani bahwa Tuhan Allah datang menjelma menjadi manusia ke bumi dalam wujud Yesus anak Tuhan dengan tujuan penghapusan dosa umat manusia. Meskipun kita mendapatkan ucapan Yesus sendiri tertulis dalam Perjanjian Baru bahwa Aku diutus kepada domba-domba yang hilang. Maka diberi julukanlah Yesus dengan sebutan si Pengembala Dia Yesus adalah Penggembala. Misi utama in i menjadi bermakna telah dipenuhinya mission is completed dengan penebusan dosa di kayu salib, di suatu tempat bernama Golgota, Yesus disalib bersama 2 orang lainnya. Seperti kita ketahui Yesus disalib oleh tentara Romawi, atas petunjuk sang pengkianat Yudas, dengan tanda ciumannya kepada Yesus, agar pasukan Roma bisa mengidentifikasi yang mana orang yang bernama Yesus. Pada proses penyaliban ini, Yesus memanggul kayu salib, dan berjalan dengan mahkota duri di kepala, melalui jalan salib sambil dipukul dan disiksa oleh tentara Roma. Yesus disalib pada hari Jum'at disebut Jumat Agung oleh penganut Katholik, pada saat-saat terakhir Yesus sebelum meninggal Yesus berkata Eli, Eli, Eli Lamasabaktani yang artinya Tuhan,Tuhan,Tuhan kenapa Kau Tinggalkan Aku dan dikubur di makam yang ditutup batu. Yesus bangkit pada hari Minggu, dan kemudian menampakkan diri dihapan seorang muridnya yang bernama Thomas, meskipun Thomas menyangkalnya karena tidak percaya bahwa dihapannya berdiri sang Guru, Yesus sang Juru Selamat itu. Sejak disalibnya Yesus, dan menjadi pengenap misi penebusan dosa umat manusia, maka tidak ada lagi kisah-kisah yang ditulis dari penuturan Yesus langsung oleh murid-muridnya. Kitab Perjanjian Baru memang ditulis seperti nama para murid Yesus seperti Injil Karangan Mathius, Injil Karangan Markus, Lukas, Yahya Yohanes. Kitab Injil berjanjian Baru ini ditulis beberapa ratus tahun setelah Peristiwa Penyaliban Yesus, dan bukan oleh sang murid Yesus itu sendiri. Muhammad saw Shalallahu Alaihi Wassalam adalah figur ummi buta aksara/huruf yang lahir 571 M di Mekkah, dari bani Quraisy, dalam keadaan yatim sejak dalam kandungan Ibunda tercinta Siti Aminah. Ayahnya bernama Abdulah. Lahir pada jaman Jahilliyah kegelapan, dimana norma-norma kehidupan manusia sudah tidak diacuhkan lagi. Kehadiran Nabi Muhamad sebagai nabi terakhir sudah diketahui oleh seorang pendeta Yahudi yang bernama Bahirah, dalam suatu perjalan kafilah dagang bersama kaumnya saat itu, karena Nabi Muhammad sejak kecil hidup bersama Pamannya Abu Thalib yang juga sebagai pedagang. Beberapa ciri yang ada pada Nabi Muhammad misal ada tanda di punggung Nabi berupa tulisan yang berarti Rasul utusan Allah, selama perjalanan rombongan tidak pernah terkena sengatan matahari karena selalu ditutupi awan, dan dia terlahir sebagai anak yatim. Pendeta ini berpesan agar pamannya menjaganya, jangan sampai ada orang Yahudi yang tahu perkataan Pendeta ini. Nubuat tentang Nabi Muhamamad ini juga dijelaskan dalam kitab Suci Al Qur'an, bahwa kehadiran Muhammad di muka bumi sudah diinformasikan pada kitab-kitab Suci terdahulu yaitu Taurat, Injil. Misi Apa yang diemban oleh Muhammad ? Misi yang diemban oleh Muhammad saw adalah sama dengan Yesus, yaitu sebagai Mesias atau Juru Selamat manusia dari kesesatan menuju ke terang benderang. Dalam Al Qu'ran disebutkan Wama arsalnaka illa rahmatan lil aalamiin , Artinya Dan tidak Aku Allah utus Muhammad melainkan menjadi rahmat bagi alam semesta. Skenario atau jalan yang ditempuh oleh Muhammad berbeda dengan yang dialami oleh Yesus. Muhammad membawa risalah kenabian, menjadi pemimpin di muka bumi jazirah Arab dan sekitarnya sekaligus menegakkan aturan hidup bagi umat Muslim melalui contoh langsung kehidupan keseharian dengan Akhlaqul Karimah perilaku budi pekerti yang luhur dan terpuji dan tentu saja Kitab Suci Alqur'an yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul Muhamad melalui malaikat Jibril Gabriel dalam versi Taurat /Injil. Bukti bahwa Muhammad tidak diutus hanya untuk orang Arab saja adalah tercantum dalam Alqur'an Surat Assaba 28, Wamaa arsalanaaka illa kaffatan linnaas, Artinya Dan Tidak Aku Allah utus kamu Muhammad kecuali untuk seluruh umat manusia. Ini sangat jelas bagi siapa Muhammad saw diutus,sebagai rasul bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali termasuk bagi bani Israil. Ini terbukti dari apa yang terjadi sekarang, tidak ada bangsa di seluruh dunia ini yang belum sampai padanya Da'wah Islam, bahkan sampai di kutub bumipun. Kesimpulan, Pandangan umat Kristiani terhadap Yesus sebagai Juru Selamat yang sekaligus sebagai wujud penjelmaan Tuhan Allah dalam misi penyelamatan penebusan dosa dengan penderitaan Yesus di kayu salib. Pandangan Umat Islam terhadap Rasullullah Muhammad saw sebagai Rasul, Utusan Allah, dalam wujudnya sebagai manusia biasa dengan kitab Suci Al Qur'an yang abadi sepanjang Jaman. Biarlah pandangan ini bisa berjalan masing-masing diantara kehidupan umat beragama tanpa harus dipertentangkan, karena menyangkut keyakinan masing-masing dan harus saling menghargai, tidak boleh ada saling hujat dan caci maki. Biarlah kita bisa hidup saling berdampingan dengan damai di muka bumi. Dan sang juru selamat ini memang pantas disandangkan kepada kedua Pribadi oleh masing-masing pemeluk Agama Kristen dan Islam Konsep kehidupan bersama yang damai inilah yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat Madani seperti yang dicontohkan Rasullullah Muhammad saw di Madinah sewaktu hijrah ke tanah Yatsrib, sekarang Madinah. Semoga bermanfaat, Lihat Filsafat Selengkapnya
Dalam Injil Yahya pasal 14 tersebut 15 Jikalau kamu mengasihi Aku turutlah segala hukumku. 16 Dan Aku akan mintakan kepada Bapa, maka Ia akan mengaruniakan kepadamu Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya. 17 Yaitu Roh kebenaran, yang dunia ini tiada dapat menyambut oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tidak kenal Dia; tetapi kamu ini kenal Dia, karena Ia tinggal beserta dengan kamu, dan Ia ada didalam kamu. 26 Tetapi Penolong itu, yaitu Rohulkudus, yang akan disuruhkan oleh Bapa atas Namaku, ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu, dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu. Dalam Injil Yahya pasal 14 tersebut 26 Akan tetapi apabila datang Penolong yang akan Kusuruhkan kepadamu dari Bapa, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari pada Bapa itu, ialah akan menyaksikan dari halku. 27 Dan kampun akan menjadi saksiku, oleh sebab kamu telah ada bersama-sama dengan Aku dari mulanya. Dalam Injil Yahya Pasal 16 tersebut 7 Tetapi Aku ini mengatakan yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau Aku ini pergi, karena jikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu. 8 Apabila Ia datang maka Ialah akan menerangkan kepada isi dunia ini dari hal dosa dan keadilan dan hukuman. 9 Dari hal dosa, sebab tiada mereka itu percaya akan Daku, 10 dari hari keadilan, sebab Aku pergi kepada Bapa dan tiada lagi kamu melihat Aku. 11 dari hal hukuman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan. 12 Banyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia. 13 Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, malinkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datang. 14 Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil dari pada hak Aku, lalu mengabarkannya kepada kamu. 15 Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambilnya dari pada hak Aku, lalu dikhabarkannya kepadamu. Keterangan Menurut keternagan Injil Yahya yang tersebut diatas ini, Yesus telah menubuatkan kedatangan âPenolong yang lainâ. Penulis-penulis Islam telah menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Penolong yang lain itu ialah Nabi Muhammad Penterjemah-penterjemah Injil dari golongan Kristen telah mengobah-obah terjemahan kata âPenolongâ itu. Dalam Alkitab Bibel bahasa melayu hurup Laten yang dicetak oleh Nederlandsch Bijbelgenotschap di Amsterdam tahun 1927 dan disiarkan di Indonesia sebelum perang dunia yang lalu, kata âPenolongâ itu diterjemahkan dengan âPenghiburâ. Dalam âWasiat yang baharuâ bahasa Melayu huruf Arab yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bijbelgenotschap tahun 1889 diterjemahkan dnegan âPenghiburâ juga. Dalam Injil Yahya bahasa Arab yang ada pada saya kini, perkataan itu diterjemahkan dengan âAl Muâazziâ Penghibur. Dalam terjemahan bahasa Arab yang lain disebutnya dengan âFaraqliehâ. Dr. Niftrik/Ds. Boland dalam Dogmatika Masakini menyebutnya dengan âPenghiburâ2 Dalam Alkitab yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia di Jakarta tahun 1958 menyebutnya dengan âPenolongâ. Prof. Dr. Bavinck dalam Sejarah Kerajaan Allah II menerangkan bahwa kata âPenolong itu dalam bahasa Yunani ialah paraklĂ©tosâ3. Seterusnya katanya âOrang Islam sering manafsirkan ayat itu pada Muhammad. Mereka itu katakan, bukan paraklĂ©tos = Penolong yang tertulis disana, tetapi periklutos = yang termasyur, yang terpuji. Dalam bahasa Arab periklutos dapat disalin dengan Ahmed.â Seterusnya Dr. J. Verkuyl menulis lagi âKata Ahmad dalam bahasa Yunani ialah PeriklĂ©tosâ. 5 Mengenai nama-nama dalam Alkitab, selalu orang berhadapan dengan kesulitan, karena penulis-penulis Injil acap kali menterjemahkan nama-nama yang seharusnya ditulis dalam bahasa asli dan tidak diterjemahkan. Yesus berbicara dalam bahasa Ibrani, tidak dalam bahaya Yunani. Hal itu dapat dibuktikan dengan beberapa perkataan yang disebut atas nama yesus yang masih tercantum dalam Injil menurut bahasa aslinya. Misalnya Matius 2746 menyebut perkataan Yesus Eli, Eli lama Sabchtaniâ, yaiatu dalam bahasa Ibrani. Penterjemah-penterjemah Injil menterjemahkan nama-nama yang seharusnya dituliskan menurut aslinya, sehingga menjadikan suatu nama yang benar-benar tidak pernah dikenal dizaman Yesus. Misalnya nama Simon yang disebut Yesus dengan Kepas Yahya 142 yang berarti âkarangâ atau âbatuâ. Kemudian nama âKepasâ itu diterjemahkan kedalam bahasa Yunani dengan kata âPeterusâ yang barti âbatuâ. Seterusnya disebut dalam Alkitab dan dalam kalangan kaum Kristen dengan sebutan âPeterusâ. Yesus sendiri dan orang-orang dizaman Yesus tidak pernah mengenal seorang yang bernama Peterus sebagai murid Yesus, karena Yesus hanya menyebutnya dengan âKepasâ, tidak dengan âPeterusâ. Demikian pula mengenai Yesus sendiri. Ia tidak pernah menyebut dirinya âKristusâ. Dan orang-orang yang hidup pada zamannya tidak mengenal juga seorang yang disebut Kristus. Kata Kristus itu adalah terjemahan dari perkataan Ibrani Messias Almasih yang dalam bahasa Yunani disebut âKristus. Maka nama-nama yang asli itu telah ditinggalkan, lalu diganti dengan terjemahannya belaka. Diantara nama-nama yang telah ditinggalkan itu ialah kata âPenolongâ atau âPenghiburâ, yang tersebut dalam Injil Yahya pasal 14, 15 dan 16. Menurut pihak Kristen kata âPenolongâ itu dalam bahasa Yunani âParaklĂ©tosâ. Di samping itu ada pendapat yang menyebut bahwa kata asalnya dalam bahasa Yunani âPeriklĂ©tosâ, yang artinya dalam bahasa Arab âAhmadâ, yaitu satu diantara nama Nabi Muhammad Sedang bunyi kata yang asli dalam bahasa Ibrani yang diucapkan Yesus dan kini diganti dengan sebutan âParaklĂ©tosâ atau âPeriklĂ©tosâ, tidak dapat diketahui lagi, karena Injil Yahya yang menuliskan kata nubuatan yang diucapkan Yesus itu tidak menuliskannya kata nubuatan yang diucapkan Yesus itu tidak menuliskannya dalam bahasa Adapun kemungkinan terjadi perubahan dalam membacakan bunyi beberapa huruf sehingga âPeriklĂ©tosâ Ahmad menjadi âParaklĂ©tosâ, tidaklah suatu hal yang mengherankan dalam Alkitab. Barang siapa suka membanding-bandingkan nama-nama yang tercantum dalam Alkitab, ia akan menjumpai sejumlah besar perubahan dalam menyebutkan sesuatu nama. Sebagai misal, dapatlah dilihat pada nama-nama yang tercantum dalam silsilah yesus. Lihat Lampiran II pasal IX. Selanjutnya mungkin pula penyelewengan dalam pentermahan telah terjadi. Sebagai misal, kata âalmahâ dalam bahasa Ibrani yang tesebut dalam kitab Yesaya pasal 7 ayat 14 yang dihubungkan dengan Matius 123. Penulis Injil itu telah menterjemahkannya dengan âanak daraâ supaya dapat disesuaikan kepada Maryam ibu Yesus yang disebut melahirkan Yesus sebagai anak dara. Seang arti yang sebenarnya âwanita mudaâ atau âanak perempuan yang dewasaâ, baik ia sudah kawin atau tidak. Maka disini telah terjadi penyelewengan yang dilakukan penulis Injil itu dalam penterjemahan. Keterangan lebih lanjut mengnai penyelewengan ini dapat dibaca dalam Lampiran IV pasal IX. Selanjutnya, andai kata asal perkataan tersebut dalam bahasa Yunani ParaklĂ©tos dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan âPenolongâ atau âPenghiburâ atau âseorang yang jadi pembela dalam suatu perkara dihadapan hakimâ, seperti yang disebutkan oleh Dr. J. Verkuyl, nubuatan itu sesuai juga kepada Nabi Muhammad Sebab dalam nubuatan tersebut telah diterangkan berbagai sifat yang harus menyertai Penolong atau Penghibur itu. Sifat-sifat itu adalah sesuai kepada Nabi Muhammad Nabi Muhammad sebagai seorang Nabi yang datang kemudian Yesus, adalah seorang Penolong yang lain yang diutus Tuhan untuk memberikan pertolongan bagi manusia dalam jalan menyelamatkan diri mereka dari berbagai bahaya yang akan menyesatkannya. Agama Islam yang disampaikan Nabi Muhammad adalah mengandung berbagai ajaran yang memberikan pertolongan kepada mereka. Nabi Muhammad sebagai seorang Nabi yang datang kemudian Yesus, adalah seorang pembera dalam suatu perkara dihadapan hakim. Nabi Muhammad akan menjadi pembela bagi manusia dihari akhirat dalam pengadilan di Mahkamah Ilahi. Pembelaan itu disebut dengan âsyafaâatâ. Dalam ajaran agama Islam disebutkan satu diantara tugas Nabi Muhammad ialah Pemberi syafaâat dan Pembelaan bagi manusia dihadapan Pengadilan Ilahi dihari akhirat. Seterusnya sifat-sifat yang tersebut dalam nubuatan itu telah sesuai juga kepada Nabi Muhammad Keterangannya sebagai berikut Yesus menyebutkan Penolong yang lain itu, âmenyertai kamu selama-lamanyaâ 1416. Ini menyatakan bahwa Penolong itu adalah nabi yang terakhir, tidak ada Nabi baru lagi yang akan datang kemudiannya. Dengan demikian jadilah agama dan ajaran yang disampaikannya menjadi petunjuk yang menyertai manusia selama-lamanya, yaitu hingga hari kiamat. Sifat ini sesuai kepada Nabi Muhammad karena ia adalah nabi yang terakhir. Firman Tuhan Artinya Dan Muhammad penghabisan Nabi-nabi Al Ahzab 40. Oleh kaena yang dimaksudkan dnegan kedatangan Nabi-nabi itu ialah agama dan ajaran yang dibawanya, maka dapatlah dianggap bahwa Nabi Muhammad adalah menyertai manusia selama-lamanya, karena agama dan ajarannya itu menyertai mereka selama-lamanya. Penolong itu disebutnya âRoh kebenaranâ dan âRoh Kudusâ 1417 dan 26. Dalam pasal IV telah diterangkan bahwa menurut Al QurĂ€n surah Al Baqarah ayat 87 dan 253, Nabni Isa telah diberi Tuhan kekuatan dengan Roh Kudus, artinya Roh Suci. Menurut tafsiran kaum muslimin Roh Kudus itu ialah malaikat Jibrail. Maka penolong itu disebut Roh Kudus artinya ia disertai malaikat Jibaril yang senantiasa menyampaikan wahyu kepadanya. Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad karena ia disertai malaikat Jibrail yang senantiasa menyampaikan wahyu kepadanya. Seterusnya telah diterangkan lagi bahwa sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Roh Kudus itu ialah âroh yang suciâ. Kepada Nabi-nabi telah diberikan Tuhan kekuatan dengan mensucikan âroh-nyaâ. Sebagian ahli tafsir menyatakan lagi bahwa Roh Kudus itu ialah kitab Injil yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi Isa, karena dengan ajaran kitab itu roh manusia dapat disucikan. Penafsiran Roh Kudus seperti yang tersebut adalah seusai kepada Nabi Muhammad Ia sebagai Nabi telah dikurniakan Tuhan kepadanya âroh yang suciâ dan telah diwahyukan kepadanya kitab Al QurĂ€n yang dapat mensucikan roh dan jiwa manuisa. Jadi Penolong itu disebut Roh Kudus, karena ia mempunyai roh yang suci atau mempunyai kitab yang ajarannya dapat mensucikan roh manusia. Penolong itu disebut lagi Roh kebenaran, karena ia membawa manusia kepada segala kebenaran. Sifat ini seusai kepada Nabi Muhammad Ia sebagai Nabi adalah bertugas untuk membawa manusia kepada segala kebenaran itu. Adapun mengenai penafsiran orang Kristen bahwa yang dimaksudkan dengan Roh Kudus dalam Injil itu ilah oknum Tuhan yang ketiga, maka mengenai hal ini akan diberikan penjelasan lebih lanjut lagi. Yesus menerangkan Penolong itu âialah akan menyaksikan dari halkuâ 1526. Sifat ini sesuai kepada Nabi Muhammad Ia telah memberikan kesaksian yagn sebenar-benarnya tentang hal Yesus dan telah mengkoreksi berbagai ajaran yang tidak benar yang disebut orang mengenai hal Yesus. Ia telah menyaksikan bahwa Yesus hanya seorang Rasul kepada Bani Israil, bukan Tuhan, bukan anak Tuhan dan tidak mati disalibkan. Yesus menerangkan bahwa Penolong itu âIalah akan menerangkan kepada isi dunia dari hal dosa dan keadilan dan hukumanâ 168. Ini menunjukkan bahwa Penolong itu akan menjadi utusan Tuhan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia. Dalam ajarannya akan dinyatakan tentang hal dosa, keadilan dan hukuman. Sifat-sifat ini seusai kepada Nabi Muhammad Ia telah diutus Tuhan menjadi Nabi dan Rasul kepada seluruh manusia di dunia. Firman tuhan dalam Al QurĂ€n Artinya Dan tidak Kami utus engkau Muhammad melainkan kepada manusia semuanya untuk memberi kabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui Surat Sabaâ 28. Sabda Nabi Muhammad Artinya Dan aku diutus kepada manusia semuanya. Riwayat Al Buchari. Seterusnya dalam agama yang diajarkannya, Nabi Muhammad telah menerangkan kepada isi dunia dari hal dosa dan keadilan dan hukuman. Yesus menerangkan âbanyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tidak dapat kamu menanggung dia. Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh kebenaran, maka Iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaranâ. 1612 â 13. Keterangan ini menyatakan bahwa ajaran yang akan dibawa Penolong itu lebih banyak daripada yang telah diajarkan Yesus. Ajaran-ajaran itu belum dapat mereka menanggungnya pada zaman Yesus. Keterangan Yesus ini sesuai kepada Nabi Muhammad Ia telah datang membawa ajaran yang amat banyak yang belum pernah diajarkan Yesus sendiri. Ia telah datang membawa manusia kepada segala kebenaran mengenai keimanan, ibadat, hukum muamalat, hukum perkawinan, hukum pidana, hukum-hukum yang berhubung dengan kenegaraan, hal budi pekerti dan lain-lain sebagainya yang belum sanggup manusia menanggungnya pada zaman Yesus. Seterusnya Yesus menyebut Penolong itu âtiada ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannyaâ 1613. Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad Ia tidak berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya sebagai wahyu dari Tuhan, itulah yang dikatakannya. Firman Tuhan Artinya Ia Muhammad tidak berkata-kata dengan kehendak hatinya. Tiada ada yang dikatakannya itu kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya. Surah An Najmi 3-4. Yesus menyebut lagi âdikhabarkannya kepadamu segala perkara yang akan datangââ1615. Keterangan ini sesuai kepada Nabi Muhammad Ia telah mengabarkan kepada manusia segala perkara yang akan datang. Huzaifah telah menerangkan sebagai berikut Artinya Ia Muhammad telah berdiri pada kami disatu tempat. Tidak ada ditinggalkannya suatu jua yang ada pada tempatnya itu hingga hari kiamat melainkan telah diceritakannya. Mengingat akan dia orang yang masih mengingatnya dan lupa akan dia oleh orang telah lupa. Riwayat Al Buchari dan Muslim. Diantara perkara yang akan datang yang dikhabarkan Nabi Muhammad dapat dibaca pada Lampiran II pasal XIII ini. Dari pada keterangan yang telah diuraikan diatas dapatlah diketahui dengan jelas bahwa nubuatan itu telah sesuai benar-benar kepada Nabi Muhammad BEBERAPA PENJELASAN Disamping keterangan yang telah dikemukakan diatas, perlu lagi diberikan beberapa penjelasan mengenai hal-hal yang mungkin menimbulkan kesulitan dalam memahamkan ayat nubuatan tersebut Pada pasal 14 ayat 17 dan pasal 15 ayat 26 dijelaskan bahwa Penolong itu ialah Roh kebenaran. Dan pada pasal 14 ayat 26 dijelaskan lagi bahwa Penolong itu ialah Roh Kudus. Menurut pengertian orang Kristen Roh kebenaran atau Roh Kudus itu adalah satu diantara oknum Tuhan yang dianggap sebagai Tuhan. Dengan demikian nyatalah bahwa kedatangan Penolong itu bukan kedatangan seorang Nabi, tetapi kedatangan Roh Kudus yang menjadi oknum Tuhan. Mengenai hal ini hendaklah diketahui bahwa menurut orang Kristen Roh Kudus itu disebut juga dalam Alkitab dengan Roh Allah. K. Riedel menafsirkan Roh Allah yang tersebut dalam Matius 316 dan Markus 110 dengan Roh Kudus. Jadi Roh Allah itu ialah Roh Kudus. Menurut Alkitab Roh Allah itu tidak selamanya ditafsirkan orang Kristen dengan oknum Tuhan. Misalnya perkataan âRoh Allah melayang-layang diatas muka airâ yang tersebut dalam kitab Kejadian 12, oleh sekelompok penafsir, umpamanya Rad, mengartikan âRoh Allahâ seperti angin ribut yang merupakan ssebagian dari Demikian juga ayat-ayat yang berikut menyatakan bahwa Roh Allah atau Roh Kudus itu tidak selamanya ditafsirkan orang Kristen dengan oknum Tuhan Dalam Yehezkiel 3714 diterangkan beribu-ribu orang yang mati telah dihidupkan Tuhan lagi dengan nubuat Yehezkiel. Diberinya urat dan daging, kemudian diberinya nyawa. Seterusnya firmanNya âKarena Aku akan memberikan Rohku didalam kamu, supaya hiduplah pula kamuâ. Yang dimaksudkan dengan âRohkuâ disini ialah ânyawaâ, bukan oktum Tuhan. Dalam 1 Yahya 41-2, â tersebut 1 Hai segala kekasihku, janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu, kalau-kalau daripada Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar keseluruh dunia. 2 Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenai Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia, itu daripada Allah. 6 Kita ini dari pada Allah; dan orang mengenal Allah ialah men-dengarkan kita, maka orang bukan dari pada Allah tiadalah ia mendengarkan kita. Dengan yang demikian dapatlah kita mengenal kita. Dengan yang demikian dapatlah kita mengenal roh yang benar dan roh yang sesat itu. Ds. Th. Gramberg menafsirkan ayat-ayat tersebut, katanya âNasihat Yahya ialah supaya jangan jemaat Kristen menganggap setiap wahyu adalah pernyataan dari pada Allah, yang harus dipercayai. Jangan-jangan dalam jemaat Kristen ada orang yang memakai bahasa gaib, janganlah orang-orang Kristen terus bersedia menerima orang itu sebagai seorang utusan dari Tuhan Allah karena si Iblis gampang merusakkan sesuatu percakapan, sehingga dianggap menjadi wahyu. Jadi jemaat Kristen diajar mengajuk dan mengira segala wahyu dan nubuat yang akan terbit dalam kumpulannyaâ.8 Dr. Th. Gramberg telah menafsirkan bahwa yang dimaksudkan dengan Roh Allah disini ialah âwahyuâ yang disampaikan oleh âseorang utusan dari pada Allahâ. Dengan penafsiran ini nyatalah bahwa nubuatan itu telah sesuai kepada Nabi Muhammad Ia sebagai utusan Tuhan datang membawa wahyu dari pada Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibrail. Wahyu itu adalah âkeluar dari pada Allahâ, sesuai dengan keterangan yang tersebut dalam nubuatan itu, pasal 15 ayat 26. Dalam pasal 1416 disebutkan âIa akan mengurniakan kepada kamu Penolong yang lainâ dan seterusnya. Menurut ayat ini Penolong itu akan dikurniakan kepada âkamuâ. Yaitu kepada murid-murid Yesus. Jadi bukan akan dikurniakan kepada orang-orang yang akan datang kemudian dari pada mereka. Dengan demikian nyatalah bahwa nubuat itu tidak dapat disesuaikan kepada kedatangan Nabi Muhamad Mengenai hal ini haruslah diketahui bahwa perkataan âkamuâ dalam ayat itu tidaklah dimaksudkan khusus kepada mereka yang hidup di zaman Yesus. Perkataan âkamuâ yang demikian dapat dijumpai pada tempat-tempat yang lain dalam Injil dan dimaksudkan dengan dia orang-orang yang akan datang kemudian itu. Misalnya keterangan Injil Matius 2464 yang berikut 64 Maka kata Yesus kepadanya âSeperti kata tuan. Tetapi Aku berkata kepadamu, dari pada sekarang ini kamu anak nampak Anak Manusia duduk di sebelah kanan Kodrat, serta datang diatas awan dari langitâ. Perkataan ini dihadapkan Yesus kepada orang-orang yang ada pada zamannya itu dengan menggunakan kata âkamuâ. Mereka yang diajak Yesus berbicara itu semuanya sudah mati. Sudah hampir dua puluh abad lamanya. Sedang mereka tidak melihat Yesus datang diatas awan dari langit. Maka perkataan âkamuâ disini dimaksudkan orang-orang yang akan datang pada zaman Yesus datang kelak. Demikian pula perkataan âkamuâ pada ayat tadi dimaksudkan orang-orang yang akan datang pada zaman Penolong itu datang kelak. Jadi arti perkataan âIa akan mengurniakan kepada kamuâ, yaitu kepada manusia atau kepada Bani Israil. Dalam pasal 1417 diterangkan âDunia tiada dapat menyambut oleh sebab tiada ia nampak Dia, dan tiada kenal Dia; tetapi kamu ini kenal Diaâ. Keterangan ini menyatakan bahwa nubuat itu tidak dapat disesuaikan kepada Nabi Muhammad karena orang nampak dan mengenal dia. Mengenai keterangan ini harus diketahui bahwa yang dimaksudkan dengan katanya âtidak mengenal diaâ, yaitu tidak mengenal dia dengan sebenar-benar dan sesempurna-sesempurnanya. Perkataan yang seperti ini banyak dijumpai dalam ucapan Yesus. Dalam Matius 1127 tersebut 27 Segala sesuatu sudah diserahkan kepadaku oleh Bapaku, dan seorangpun tiada mengenal Anak itu, hanyalah Bapa saja, dan seorangpun tiada mengenal Bapa itu, hanya Anak saja, dan lagi orang, yang hendak dinyatakan kepadanya oleh Anak itu. Dalam Yahya 728 tersebut 29 âŠâŠâŠ Ia menyuruhkan Aku itu ada benar, yaitu yang tiada kamu kenal. Dalam Yahya 819 tersebut 19 âŠ.. Kamu tidak kenal Aku, dan Bapakupun tidak. Jikalau kamu kenal Aku, niscaya kamu kenal Bapaku juga. Dalam Yahya 149 tersebut 9 Kata Yesys kepadanya âHai Pelipus, sekian lamanya Aku bersama-sama dengan kamu, dan tiadalah engkau kenal Aku? Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa. Bagaiamankah katamu âTunjukkanlah Bapa itu kepada kami? Dalam ayat-ayat yang diatas ini telah disebutkan berulang-ulang perkataan âkenalâ. Yang dimaksudkan dengan kenal disini ialah kenal yang sempurna. Jika artinya ditafsirkan tidak demikian, jadilah semua perkataan yang tersebut pada ayat-ayat tadi tidak benar. Karena orang banyak adalah mengenal Yesus terutama pemimpin-pemimpin Yahudi, imam-imam dan murid-murid Yesus sendiri. Demikian juga yang dimaksudkan dengan perkataan âtiada ia nampak diaâ, yaitu tiada nampak dengan sebenar-benarnya sehingga dapat mengenalinya sungguh-sungguh. Arti yang demikian telah dijelaskan dalam Matius 1313 â 14 yang berikut 13 Oleh sebab itu Aku bertutur kepada mereka itu dengan perumpamaan, karena mereka itu melihat dengan tiada melihat, dan mendegnar dengan tidada mendengar atau mengerti. 14 Demikian disampaikan bagi mereka itu sabda Nabi Yesaya, bunyinya âBahwa dengan pendengar kamu akan mendengar, tetapi sekali-kali kamu tiada akan mengerti. Dan dengan penglihatan kamu akan melihat tetapi sekali-kali tiada kamu nampak. Dengan penjelasan ini nyatalah bawah nubuatan itu sesuai kepada Nabi Muhammad Dunia tidak mengenal dan nampak dia, adalah artinya tidak mengenal dan nampak dia dengan sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya. Dalam pasal 14 ayat 17 tersebut âIa tinggal bersama dengan kamu, dan Ia akan ada didalam kamuâ. Ketearngan ini tidak dapat disesuaikan kepada Nabi Muhammad Mengenai keterangan ini hendaklah diketahui bahwa yang dimaksudkan dnegan âia tinggal bersama dengan kamuâ, ialah pada masa yang akan datang, bukan pada ketika itu. Diatas diterangkan bahwa perkataan âkamuâ itu dapat dimaksudkan untuk orang-orang yang akan datang, tidak seharusnya untuk orang-orang yang hadir pada ketika Yesus berkata itu saja. Hal ini dibenarkan lagi oleh keterangan âAku AKAN mintakan kepada Bapaâ 1416 dan âjikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu AKAN datang kepada kamuâ 167 dan keterangan yang lain-lain yang menyatakan bahwa Penolong itu belum ada lagi ketika itu, tetapi ia akan datang kemudian. Dalam Kisah Rasul-Rasul 14 â 5 tersebut 4 Tatkala Yesus berhimpun dengan rasul-rasul, maka dipesankannya kepada mereka itu jangan meninggalkan Yerusalem, melainkan menantikan Perjanjian Bapa âyang kamu dengar dari Padaku ituâ. 5 Karena Yahya membaptiskan orang dengan air, tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus didalam sedikit hari lagi. Ayat-ayat diatas ini menyatakan bahwa Yesus memesankan kepada murid-muridnya jangan meninggalkan Yerusalem karena menunggu Perjanjian Bapa yang akan membaptiskan mereka denagn Rohulkudus didalam sedikit hari lagi. Dengan demikian diketahui bahwa Perjanjian Bapa itu akan datang dizaman murid-murid Yesus, tidak akan datang dikemudian itu. Seterusnya diketahui bahwa Perjanjian Bapa itu telah dilaksanakan dengan kedatangan Rohulkudus kepada murid-murid Yesus pada hari Pantekosta, seperti yang diterangkan dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 2. Dengan demikian nyatalah nubuatan itu tidak sesuai kepada Nabi Muhammad Keterangan diatas ini tidak benar. Kedatangan Penolongan itu tidak dapat dihubungkan dengan roh yang turun merupakan lidah-lidah api pada hari Pantekosta yang tersebut dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 2 itu. Keterangan mengenai ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi. Dalam hal ini hendaklah diketahui bahwa disini terdapat dua perjanjian yang berbeda, yaitu kedatangan Penolong dan kedatangan Perjanjian Bapa. Kedua-dua perjanjian itu akan dipenuhi. Injil Yahya menjanjikan akan kedatangan Penolong yang lain. Janji ini dipenuhi dengan kedatangan Nabi Muhammad Kisah Rasul-Rasul pasal 2 menjanjikan kedatangan Perjanjian Bapa yang tersebut juga dalam Lukas 2449. Perjanjian Bapa itu telah dipenuhi dengan kedatangan roh kepada murid-murid Yesus pada hari Pantekosta. PENDAPAT PIHAK KRISTEN DAN PENOLAKANNYA Dalam Izhhar-ul Haqq disebutkan bahwa menurut orang Kristen Penolong itu telah datang pada zaman murid-murid Yesus. Hal kedatangannya itu telah diterangkan dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 2, yaitu setelah Yesus dinaikkan ke langit. Dalam Kisah Rasul-Rasul, tersebut sebagai berikut Apabila sampai hari Pentakosta, maka mereka itu sekalianpun berhimpun bersama-sama. Maka sekonyong-konyong turunlah dari langit suatu bunyi seolah-olah serbu angin yang besar, yang menumpatkan segenap rumah tempat mereka itu duduk. Maka kelihatanlah keapda mereka itu beberapa lidah seperti api rupanya yang berbelah-belah, dan hinggap diatas tiap-tiap orang itu. Maka mereka itu sekalianpun penuh dengan Rohulkudus, sehingga mereka itu mulai berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa, sebagaimana yang diilhamkan oleh Roh kepadanya akan bertutur. PENOLAKANNYA Apabila Penolong itu ialah Rohulkudus yang turun memenuhi murid-murid Yesus pada hari Pentakosta, maka ia tidak dapat disesuaikan dengan keterangan nubuatan yang menyebutnya dengan âPenolong yang lainâ 1416. Menurut orang Kristen Rohulkudus itu adalah oknum Tuhan yang satu zatnya dengan Allah Bapa dan Anak Allah. Dengan demikian ternyata bahwa ia bukan Penolong âyang lainâ. Yesus menyebut âakan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku katakan kepadamuâ 1426. Apabila yang dimaksudkan dengan Penolong yang lain itu roh yang turun pada hari Pentakosta, maka keterangan ini tidak sesuai kepadanya. Karena tidak ada suatu jua keterangan dalam surat-surat Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus itu telah lupa apa yang diajarkan Yesus kepada mereka lalu roh itu datang mengingatkannya. Yesus mengatakan âia akan menyaksikan akan halkuâ 1525. Keterangan ini tidak sesuai kepada roh yang turun pada hari Pentakosta itu, karena ia tidak pernah memberikan kesaksian mengenai Yesus dihadapan seorang jua. Dan murid-murid yang dituruni roh itu tidak pula memerlukan penyaksian mengenai hal Yesus karena mereka lebih dahulu telah mengenalnya sebelum roh itu turun kepada mereka. Seterusnya roh itu tidak pula datang memberi kesaksian kepada orang banyak yanga tidak mengenal Yesus. Adapun Nabi Muhammad maka ia telah memberikan kesaksian yang selengkapnya tentang hal Yesus. Yesus menerangkan âjikalau tiada Aku pergi, tiadalah Penolong itu akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan menyuruhkan dia kepadamuâ 167. Keterangan ini menyatkan bahwa kedatangan Penolong itu dihubungkan dengan kepergian Yesus. Apabila yang dimaksudkan dengan Penolong itu ialah Roh Kudus seperti yang ditafisrkan orang Kristen, maka roh itu telah pernah datang kepada rasul-rasul dihadapan Yesus ketika ia menyuruhkan mereka ke negeri-negeri Israil Matius 1020. Dengan demikian ternyata bahwa kedatangan roh itu tidak memerlukan Yesus harus pergi dahulu. Maka nyatalah bahwa Penolong itu bukan roh yang turun pada hari Pentakosta tersebut. Yesus berkata âBanyak lagi perkara yang Aku hendak katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung diaâ 1612. Keterangan ini menolak bahwa yang dimaskudkan dengan Penolong itu ialah roh yang turun pada hari Pentakosta tersebut, karena roh itu tidak ada menambah suatu jua ajaran yang tidak dapat ditanggung mereka pada zaman Yesus. Bahkan sesudah turun roh itu, telah dihapuskan berbagai-bagai hukum Torat dan dihalalkan berbagai-bagai makanan yang haram. Dari pada keterangan diatas jelaslah bahwa nubuatan itu tidak dapat disesuaikan kepada roh yang turun pada hari Pentakosta seperti yang diceritakan dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 2 yang telah disalinkan diatas. Perhatian Nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad selain dari pada yang tersebut diatas masih banyak lagi dijumpai didalam Injil dan kitab-kitab Perjanjian Lama. Keterangan mengenai itu dapat dibaca dalam Izhhar-ul Haqq 2131 â 166, Al Jawabus Shahih 3299 â 322; 41 â 22 dan lain-lain.
Maulana Ataullah Kaleem Allah Taâala berfirman dalam Al-Qurâan ۧÙÙÙÙŰšÙÙÙÙ Ű§ÙŰŁÙÙ
ÙÙÙÙÙ Ű§ÙÙÙŰ°Ù ÙÙŰ€Ù
ÙÙÙ ŰšÙۧÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ
ۧŰȘÙÙÙ ÙÙۧŰȘÙÙŰšÙŰčÙÙÙ ÙÙŰčÙÙÙÙÙÙÙ
ŰȘÙÙŰȘÙŰŻÙÙÙ âYaitu orang-orang yang mengikuti Rasul. Nabi Ummi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.â Al-Qurâan 7 158 Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qurâan di atas, Taurat dan Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil. Umat Islam memandang Alkitab sebagai kitab suci dan wahyu Ilahi dan sang pembawanya adalah orang yang benar. Dan berikut ini adalah ayat Al-Qurâan yang menegaskan pernyataan tersebut âKatakanlah olehmu, âKami beriman kepada Allah swt. dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Yaâkub dan Keturunannya, dan kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan kepada apa yang diberikan kepada sekalian nabi dari Tuhan mereka; kami tidak membedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.â Al Al-Qurâan 2 137 Tentu saja, umat Islam menganggap Kitab Suci Kristen sudah mengalami penyisipan interpolasi, namun interpolasi masih menyiratkan bahwa Bible masih mengandung beberapa kebenaran yang asli. Prinsip bahwa Nabi Muhammad saw memberi kesaksian kepada kebenaran semua wahyu sebelumnya, memberikan landasan yang kuat bagi keharmonisan antara berbagai agama di dunia, sekaligus bagi persatuan umat manusia. Dan fakta bahwa nabi-nabi sebelumnya memberi kesaksian kepada kebenaran Nabi Muhammad saw menjadi kesaksian yang lebih kuat lagi bagi kebenaran Islam dan bagi Persatuan agama-agama. Nabi Musa as Menubuwatkan tentang Nabi Muhammad saw Dalam Ulangan 18 17-19, Nabi Musa menubuatkan âLalu berkatalah TUHAN kepadaku Apa yang dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.â Nabi yang dinubuatkan dalam nubuatan ini bukanlah Yesus Kristus, maupun nabi Israel lainnya, karena tidak satupun dari mereka yang pernah mengaku sebagai nabi yang dijanjikan di sini. Kita membaca dalam Injil Yohanes 1 19-21 bahwa di zaman Yesus, orang-orang Yahudi mengharapkan munculnya tiga nabi. Pertama Elias, kedua Kristus, ketiga nabi yang kemasyhurannya mendunia hingga dalam kasusnya tidak ada spesifikasi lain yang diperlukan. Kata-kata âNabi ituâ telah cukup untuk menyampaikan apa yang dimaksud. Yesus telah menyatakan diri sebagai Kristus dan beliau telah menganggap Yohanes Pembaptis sebagai Elias Matius 1114, 17 10-13. Lebih lanjut, beliau menubuatkan tentang kedatangan dirinya kedua kali di akhir zaman ketika iman yang benar akan menghilang dari bumi Lukas 18 8. Nabi Muhammad Datang Sebelum Kedatangan Yesus Kedua Kali Petrus memberikan gambaran tentang waktu kedatangan âNabi Ituâ âAgar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.â Kisah 3 20-22 Kata-kata Petrus jelas menyiratkan bahwa munculnya ânabi ituâ akan berlangsung sebelum munculnya Yesus Kristus yang kedua. Yesus menunjukkan dalam perumpamaan kebun anggur bahwa setelah dia akan datang Pemilik kebun anggur dan menambahkan âSebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.â Matius 2143 Jadi Yesus as telah menjelaskan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bukan berasal dari Bani Israel, tetapi dari bangsa lain yakni saudara-saudara mereka, Bani Ismail. Nubuatan ini telah digenapi dalam pribadi Nabi Muhammad saw, Pendiri Suci Islam. Hal ini karena, pertama, beliau datang dari kalangan keturunan Ismail sebagai, saudara-saudara dari Bani Israel; sehingga janji Allah tentang Ismail as terpenuhi âAku telah memberkatinya ⊠dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.â Kejadian 1720 Kedua, beliau adalah nabi yang datang dengan syariat baru â syariat Al-Qurâan. Tidak ada nabi-nabi Israel termasuk Yesus dari Nazaret, dengan pengecualian Musa, membawa syariat atau sistem baru; tidak pula seorangpun dari mereka telah mengaku seperti Musa as. Di sisi lain, secara tegas telah ditulis tentang nabi Muhammad dalam Al-Qurâan bahwa beliau adalah nabi seperti Musa. Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaunâ 7316. Sekali lagi, ayat ini mengundang perhatian orang-orang Yahudi pada nubuatan di dalam Ulangan 1818 dalam kata-kata berikut âSeorang saksi dari antara Bani Israil terhadap kedatangan seseorang semisalnya.â Al-Qurâan 4611 Bukti ketiga adalah bahwa Nabi Muhammad saw tidak berbicara atas dirinya sendiri seperti yang tertulis dalam nubuatan tersebut apapun yang ia dengar, itulah yang akan ia katakan atas namaku. Di dalam Al-Qurâan, semua surah dimulai dengan ayat âDengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayangâ. Tuhan Muncul Di Gunung Paran Ada nubuatan penting di dalam Alkitab âBerkatalah ia âTUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.â Ulangan 33 2 Datang dari Sinai mengacu pada kemunculan Nabi Musa as dan naik dari Seir mengarah kepada Yesus. Nabi yang bersinar dari Gunung Paran tidak lain adalah Nabi dari Arabia, karena Paran adalah nama kuno dari bagian Arabia di mana keturunan Ismail, nenek moyang Nabi Muhammad saw menetap. Bentuk bahasa Arab kata Paran adalah Faran atau Pharan. Dalam buku Jacutâs Geographishes Worterbuch F. Westenfielt, Leipzig, 1862, Vol. III, P834 dijelaskan bahwa Faran adalah nama dari Mekkah. Kata Faran tampaknya merupakan bahasa Arab Farran. Yang berarti dua pengungsi. Tampaknya tempat tersebut diambil dari nama Hajar dan Ismail as, yang datang ke sana sebagai pengungsi. Dr. A. Benisch menyebutnya dalam terjemahan Pentateukh sebagai gurun Paran. Poin yang tidak diragukan lagi sebagai identitas Nabi Muhammad saw. adalah kalimat âIa datang dengan sepuluh ribu orang kudusâ dan âdari tangan kanannya keluar hukum yang berapi-api untuk mereka.â Pada saat penaklukan Mekah, sepuluh ribu orang suci ikut di belakangnya dan beliau adalah pembawa hukum Al-Qurâan. Oleh karena itu, nubuatan itu secara mengagumkan telah terpenuhi dalam wujud Nabi Muhammad, Shollallahu alaihi wa sallam. Arabia adalah Tanah Kelahiran Sosok yang Dijanjikan Nubuat ketiga adalah âUcapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku âDalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya.â Yesaya 21 13-17 Poin pertama yang perlu diingat sehubungan dengan nubuatan ini adalah bahwa Arabia adalah tempat yang disebut Nubuatan itu. Ini adalah yang paling penting. Nabi Muhammad saw muncul di Arabia. Kedua, nubuatan itu berbicara tentang âDia yang melarikan diriâ. Hijrah Nabi Muhammad saw adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia, dimana berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekkah itulah kalender Islam dimulai. Ketiga, âmelarikan diri dari pedang terhunusâ secara meyakinkan telah terbukti perwujudannya pada wujud Nabi Muhammad saw yang menyelamatkan diri dari Mekah ketika rumah beliau dikelilingi oleh musuh-musuh berbahaya yang telah menunggu dengan pedang terhunus, hendak membunuhnya. Keempat, keterangan yang kuat lainnya yang mendukung Nabi Muhammad saw kita dapati juga sebagai berikut âDalam waktu satu tahun ⊠semua kemuliaan Kedar akan runtuh ⊠orang-orang Kedar yang berkuasa akan berkurang.â Ini digenapi dalam perang Badar yang terjadi satu tahun setelah hijrah Nabi Muhammad saw, di dalam pertempuran tersebut Quraisy Mekah Kedar menderita kekalahan telak; banyak dari pembesar mereka yang berjatuhan. Pdt C. Forster menempatkan Kedar di Hijaz dan menyebut mereka dengan Koraish. Lihat The Historical Geography of Arabia oleh Rev. C. Forster, hal. 244-265. Nama Muhammad Disebutkan dalam Alkitab Terdapat nubuatan penting dalam Kidung Agung 5 9-16. Dalam nubuat ini, sosok yang dibicarakan di sini adalah kekasih Allah. Salah satu nama sifat dari Nabi Muhammad saw adalah Habibullah â orang yang dicintai Allah. Kedua âKekasihku putih dan kemerahanâ. Ini adalah warna kulit Nabi Muhammad saw, Ketiga, âPemimpin diantara sepuluh ribuanâ. Kami telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah pemimpin sepuluh ribu pengikut beliau pada saat penaklukan Mekah. Poin keempat dan yang paling mencolok dalam nubuatan ini adalah nama Nabi Muhammad saw dalam ayat 16. Bunyinya âYea, he is altogether lovelyâ Segala sesuatu padanya menarik dalam Alkitab bahasa Inggris. Dalam Alkitab Ibrani, kata ini tertulis âMuhammad-imâ. Lihat Hebrew Bible printed for the British and Foreign Bible Society by Trowitzsch & Sons, Berlin, P. 1159. Penghibur yang dijanjikan dari Injil Nubuatan selanjutnya adalah âJikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.â Yohanes 14 15-17 ââŠtetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu âŠâ Yohanes 1426 Lagi âNamun benar yang Kukatakan ini kepadamu Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.â Yohanes 16 7 âMasih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku âŠâ Yohanes 16 12-14 Yohanes 1426 menerangkan bahwa Roh Kudus adalah Penghibur. Keterangan ini bertentangan dengan kalimat jelas dan tidak ambigu di Yohanes 16 7, dimana Yesus mengatakan bahwa ia akan pergi, yaitu maksudnya adalah kewafatan Yesus as pasti akan terjadi untuk kedatangan Sang Penghibur. Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Yohanes dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum ia dilahirkan Lukas 114, dan Yesus sendiri mengatakan bahwa dirinya menemui Roh Kudus dalam bentuk burung merpati Matius 316 Dengan demikian, Roh Kudus tidak akan mendatangi orang-orang sebelum masa Yesus as begitu juga pada masa Yesus sendiri. Lalu apa maksud kata-kata, âJika aku tidak pergi Penghibur tidak akan datang kepadamu.â Tentunya bukanlah ditujukan kepada Roh Kudus; karena sudah umum diketahui bahwa Roh Kudus ada bersama dengan Yesus, tentu akan mencemarkan beliau jika kita berpikir sedikit saja bahwa Yesus tanpa Roh Kudus. Jadi, Penghibur adalah sosok lain selain Roh Kudus. Ini juga mendukung pernyataan kami bahwa ada banyak interpolasi dalam Alkitab Kristen yang ada sekarang. Hal ini sangat jelas bahwa Penghibur tidak dapat berarti Roh Kudus, karena Yesus menggunakan kata ganti âdiaâ bukan âituâ sehubungan dengan Penghibur. Sang Penghibur akan Membawa Ajaran yang Sempurna Menurut nubuatan Sang Penghibur, yaitu Roh Kebenaran, âakan memandu Anda ke dalam seluruh kebenaranâ. Nabi Muhammad saw adalah satu-satunya nabi yang mengaku telah membawa ajaran yang lengkap melalui Al-Qurâan yang mengenainya Devenport mengatakan âAl-Qurâan adalah aturan umum bagi dunia Islam, sebuah aturan sosial, sipil, perniagaan, militer, peradilan, tindak kejahatan, hukum pidana dan tentu juga aturan agama; olehnya itu semua diatur, mulai dari ritual agama hingga masalah kehidupan sehari-hari mereka, dari permasalahan keselamatan rohani sampai pada kesehatan jasmani; dari hak-hak masyarakat yang umum sampai pada hak-hak masyarakat mereka, dari moralitas hingga kejahatan, dari hukuman di dunia hingga hukuman di kehidupan yang akan datang.â Menurut nubuatan Sang Penghibur tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi âapa pun dia dengar, itulah yang ia sampaikanâ. Roh Kudus yang turun kepada para Rasul pada hari Pantekosta bukanlah Penghibur yang berbicara dari dirinya sendiri, karena Roh Kudus ini berbicara sesuai dengan tubuh yang ia diami. âAku, saya, punyaku, kita, diri kita sendiriâ adalah kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, Yohanes, Phillip, James, dan oleh dua belas murid Yesus as ketika mereka berkumpul bersama-sama. Oleh karena itu, kata-kata nubuatan ini tidak dapat ditujukan kepada Roh Kudus, yang telah diberikan kepada mereka seperti jelas dari Yohanes 2022 â âDan sesudah berkata demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata âTerimalah Roh Kudus.â Selain itu, Roh Kudus, menjadi orang ketiga dari Trinitas, sebagai pasangan dalam Tuhan Bapa dan memiliki kedudukan yang setara setidaknya sepertiga dari itu. Mengapa, kemudian ia direduksi statusnya menjadi penerima, mendengar apa pun dari orang lain. Hal ini, di satu sisi, menjadi agen aktif yang menyampaikan pesan kata-kata kepada orang lain yang harus berkomunikasi kepada umat manusia. Jelas, hal ini mengacu pada seorang manusia yang telah diilhami oleh Tuhan, yang akan menyampaikan kepada orang lain dengan tidak melampaui apa yang diwahyukan kepadanya. âDan, ia tidak berkata-kata menurut kehendak nafsu-nya, Itu tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.â Al-Qurâan 53 4-5. Sang Penghibur yang berulang kali dibicarakan dalam Alkitab sebagai âRoh Kebenaranâ dan dapat diamati di sini bahwa kata Penghibur tidak bisa dengan sesuka hati, dipelintir menyesuaikannya dengan Roh Kudus, tidak ada dimanapun di dalam Alkitab Roh Kudus disebut Roh Kebenaran. Ditambah lagi, Yesus berbicara tentang Dia sebagai Penghibur lain. Yesus sendiri, tentu saja, adalah salah seorang Penghibur. Seorang Penghibur lainnya yang dinubuatkan, oleh karena itu, juga haruslah seorang manusia seperti dirinya. Gambaran Al-Qurâan adalah sama dalam pembahasan ini ketika menjelaskan tentang kedatangan Nabi Muhammad âQul Jaaâal Haqqu Wa Zahaqal Baatila, Innal Baatila Kaana Zahuuqaâ â katakanlah, Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan lenyap. Al-Qurâan 1782 Adalah sia-sia untuk mengajukan keberatan bahwa Nabi adalah seorang manusia dan bukan âRohâ. Alkitab sendiri telah menggunakan kata âRohâ dalam banyak sekali variasi makna, seperti misalnya âRoh yang bersedia tetapi daging lemahâ di mana itu menujukkan bagian spiritual manusia. Dan juga digunakan untuk menunjukan Tuhan, baik dalam Al-Qurâan maupun Alkitab, seperti Ia turun ke atas orang-orang benar, dan juga ia mengacu kepada orang suci âApa yang dilahirkan dari ruh adalah ruhâ. Oleh karena itu, keberatan pihak Kristen bahwa kata ârohâ tidak berlaku untuk makhluk fisik adalah tanpa dasar. Nabi Muhammad saw Membersihkan Yesus dari Semua Tuduhan Palsu Pekerjaan lain dari Sang Penghibur adalah âIa akan memuliakan Aku,â mengisyaratkan tentang kehadiran seorang manusia untuk membawa kesaksian. Hal paling tinggi yang dapat dilakukan oleh Roh Kudus adalah tidak lebih dari turun ke dalam jiwa manusia. Bagimanapun ini adalah sesuatu yang memuliakan. Tetapi untuk pembenaran, demi kepentingan argumen, bahwa Roh Kudus memang benar-benar bersaksi melalui manusia, pertanyaan yang muncul adalah apakah ia dapat memurnikan Yesus dari tuduhan palsu yang kepadanya. Orang-orang Yahudi telah melemparkan sumpah serapah kepada beliau dan menuduh Yesus telah wafat di kayu salib, sesuatu yang mereka anggap sebagai kematian terkutuk seperti tertera dari Kitab Suci. Apakah orang-orang Kristen yang telah terilhami oleh Roh Kudus, telah membersihkan beliau dari hal ini? Belum! Sebaliknya, mereka telah membantu orang-orang Yahudi dalam propaganda penghujatan mereka, dengan mengakui kematiannya di kayu salib. Selain itu, mereka menuduhkan kepadanya pelanggaran yang paling keji, yaitu, bahwa ia menyebut dirinya anak Tuhan dalam arti harfiah. Hanya Nabi Muhammad saw saja yang telah memenuhi kata-kata nubuwatan dari Injil ini. Dia itulah yang tegas mengucapkan kata-kata wahyu âAku akan membersihkan engkau Wahai Yesus dari semua tuduhan palsu yang dituduhkan kepadamu oleh orang-orang kafir.â Al-Qurâan, 356. Seberapa jauh Nabi Muhammad berhasil mencapai hal ini dapat dinilai dari fakta bahwa setiap Muslim memandang Yesus saw sebagai hamba Tuhan yang benar, sebagai Nabi Allah. Percaya Kepada Yesus merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim. Karakteristik lain dari Sang Penghibur yang Dijanjikan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Injil, telah terbukti menjadi sandungan lain untuk orang-orang Kristen. âBahwa dia Penghibur akan terus bersamamu selama-lamanyaâ memberi mereka kesan yang salah bahwa Sang Penghibur, agar abadi, haruslah berupa ârohâ dan bukan manusia, sesuatu yang menyingkapkan ketidaktahuan mereka kepada Alkitab itu sendiri . Kata-kata Yesus sendiri dalam kaitan dengan ini akan cukup untuk menghapus pemikiran yang salah ini âDia akan memberikanmu Penghibur lain yang akan menyertaimu selama-lamanyaâ, jelas menunjukkan bahwa Sang Penghibur akan menyertai selamanya dalam arti tertentu di mana Yesus sendiri tidak bisa lakukan. Kenyataannya, ketika Yesus berbicara tentang akhir hidupnya sendiri dan keberlangsungan dari Sang Penghibur, ia secara implisit mengacu pada masa eksistensi mereka melalui ajaran dan pengaruh rohani mereka pada umat manusia. Ketika seorang Nabi dibangkitkan untuk mereformasi suatu bangsa, ia dilengkapi dengan dua senjata â aturan hukum-hukum yang dengannya mengatur kehidupan manusia, dan daya tarik rohani yang memberi pengaruh meninggikan derajat kepada siapapun yang menjalin hubungan dengannya. Dalam kedua hal ini, Yesus sudah tidak ada lagi sejak lama, sedangkan Nabi Muhammad saw hidup sampai hari ini dan akan hidup selama-lamanya. Yesus datang dengan satu perangkat hukum dan kekuatan rohaniah, dimana ia telah memberikan perubahan di kalangan pengikut-pengikut beliau sendiri untuk beberapa saat. Tetapi, sesudah itu, hukum yang sebelumnya cocok untuk tingkat masyarakat tertentu tidak lagi menjadi perangkat yang praktis saat dihadapkan kepada masyarakat yang telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikutnya, dan kekuatan rohaniah yang telah dimakan oleh waktu, akan kehilangan kemanjurannya dan lenyap. Sehingga muncul kebutuhan akan keberadaan Sang Penghibur lain yang membawa serta hukum yang sempurna, bukan untuk sebuah klan tertentu atau iklim tertentu tetapi untuk seluruh umat manusia. Peradaban, saat ini, telah cukup memadai, untuk menerima ajaran-ajaran yang jauh melampaui kapasitas mental dari orang-orang Yahudi pada zamannya. Sebuah hukum yang sempurna untuk mengatur seluruh masyarakat dunia yang diperlukan untuk mengganti ajaran Yesus yang tidak lagi memadai. Nabi Muhammad saw. telah dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan itu yang mengacu kepada hal tersebut Al-Qurâan mengatakan âDan tidaklah Kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam yaitu, untuk semua bangsa dan semua masaâ. Al-Qurâan 21 108 Terjemah Mln. Budi Rahman Link sumber